Postingan

BERPRASANGKA BAIK

BERPRASANGKA BAIK Lagi-lagi gua bersama Marvy di suatu sore. Kami kembali beraksi, sepasang pria jomblo yang sebenarnya tidak kesepian namun malah keasikan. Sore ini kami ngabuburit  bareng, meskipun Marvy non-muslim tapi semua orang berhak untuk jalan-jalan sore. Jadi kami pun berangkat. Kami keliling Pamulang mencari pemandangan, ya hitung-hitung cuci mata,  cuci kaki, cuci muka, terus bobo. Tiba-tiba ketika kami hendak bobo….     "Lho kok mau tidur sih bro?" tanya  Marvy heran.     "Oh iya lupa." Kami keliling Pamulang mencari pemandangan, orang-orang ngabuburit, naik sepeda, jalan kaki, baik sendiri, berdua, bahkan satu keluarga. Sore hari di bulan Ramadhan memang berbeda. Rasanya kami ingin menikmati suasana di sore ini, menanti senja dengan segelas kopi seperti anak indie yang gak puasa. "Sayang gua puasa", keluh gua. Saat kami sedang asik menikmati suasana sore, tiba-tiba Marvy melihat sesuatu. "Lik, Lik, Lik, Lik, Lik!", sah

Dua Ribu Dua Puluh adalah Mantan yang Balik Lagi

Gambar
  Tahun 2020 sejak awal sudah jadi hari yang berat dan melelahkan sih buat gua, no debat. "Apa-apaan lu bgst, no debat, no debat, konteks aja belum tau ogut!" "Hehe, gitu dong ngegas. iya salah gua, lagi juga gua punya-nya cash." No Debit, anjay. "Udah gila kali lu." *** Bener! Tahun 2020 kayaknya udah bikin gua gila, gila banget, sampe-sampe orang gila ngerasa pinter cuk. Waktu itu gua lagi bosen banget di rumah setelah sebulan lebih mengikuti anjuran PSBB dari pemerintah, sangking lamanya di rumah pas gua keluar gua kaget lihat jalanan. "Eh jalanan, kirain siapa gitu rebahan di depan." "Nggak gitu woy kosplay jokes-nya" "KONSEP WOI KONSEP, bukan kosplay!" Iya gua kaget banget soalnya jalanan aja sampe jamuran Cuy. Crispy lagi! Barusan gua kunyah. Terus pas gua lagi kunya-kunya tiba-tiba jamurnya ngomong, "kriuk-kriuk" gitu. Karena kaget lagi, gua lepehin aja jamurnya.  "Chuak cuih"  ***  Pas kunyahan jamu

JUALAN LAYANGAN

Gambar
  Jualan Layangan   So, bebera pa minggu ini Jakarta dan sekitarnya lagi trend main layangan. Bukan cuma anak kecil, remaja tanggung, sampai bapak-bapak beramai-ramai membeli benang dan merakit layang-layangnya sendiri. Sejujurnya, gua sih agak sebel ya sama trend masyarakat yang satu ini. Kenapa? Karena kalau layangan sedang ramai dimainkan bakal banyak tuh layangan putus yang benangnya bertebaran di mana-mana. "Ah, shit-lah!" kata gua kesal sembari mengeluarkan korek untuk membakar lilitan benang gelasan yang menggulung di jari-jari ban sepeda motorku. "Lik anterin gua yuk!" tiba-tiba sahut sepupu gua dari dalam rumahnya ketika gua baru beberapa menit sampai. "Kemana?" balas gua singkat. "Nganterin Layangan" Jawabnya. Kebetulan sepupu gua ini lagi asik jualan layangan. Gimana ngga? kan sekarang lagi ramai pemain layangan. Layangan yang dijual oleh sepupu gua ini adalah layangan Koang atau Koangan. Dia membuat sendiri layangan tersebut, menyerut

Ekranisasi Cerpen Filosofi Kopi

Gambar
AKTUALISASI DIRI DAN KEPRIBADIAN TOKOH BEN DALAM CERPEN FILOSOFI KOPI KARYA DEWI LESTARI DAN FILM FILOSOFI KOPI SUTRADARA ANGGA DWIMAS SASONGKO Dee atau Dewi Lestari adalah salah satu penulis yang memiliki prestasi gemilang, hampir seluruh karya-karyanya telah difilmkan dan memperoleh beragam penghargaan. Salah satu karyanya yang sukses diadaptasi menjadi film ialah Filosofi Kopi oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko. Film Filosofi Kopi yang rilis tahun 2015 sukses meraih 231.339 penonton. Meskipun jumlah tersebut masih kalah dengan jumlah penonton pada film-film lain di tahun yang sama, Filosofi Kopi tetap teridentifikasi sebagai film yang sukses. Bukti kesuskesan film tersebut yaitu pembuatan sekuel keduanya yang rilis pada tahun 2017, dengan judul Filosofi Kopi 2. Tidak berhenti di situ, kesuksesan Filosofi Kopi juga dapat dilihat melalui pengaruhnya terhadap lahirnya trend minum kopi yang menjalar ke seluruh Indonesia, mulai dari pusat kota sampai di gang-gang kecil kini ba

Ondel-Ondel dalam Dua Garis Biru (2019)

Gambar
THE GUARDIANG IN DUA GARIS BIRU MOVIES SOSOK SANG PELINDUNG DALAM FILM DUA GARIS BIRU Film Dua Garis Biru adalah film yang bagus. Kisah yang diangkat seakan keluar dari garis kisah-kisah cinta “picisan” yang tengah ramai digarap pasca kesuksesan novel Dilan . Menyaksikan film ini seperti mengisi kekosongan dalam diri yang tidak puas, dengan gambaran hidup percintaan remaja yang “begitu-begitu saja” hampir di setiap film remaja akhir-akhir ini. Namun, film ini menyisakan satu pertanyaan gaib di balik tempurung kepalaku, pertanyaan sepele yang tidak bisa aku hidari setiap memikirkan film yang habis kusaksikan dua kali itu. Pertanyaan itu ialah, “Apa makna dari si Ondel-Ondel dalam kisah itu?” Hahahaha…. Sepele banget ya, tapi gapapa, ini menarik untuk dibahas, lho. Setidaknya ada beberapa kali sosok ondel-ondel muncul dalam film Dua Garis Biru (Kalau salah tolong koreksi ya di kolom komentar). Pertama di bagian awal, saat Bima, Dara, dan teman-temannya makan kerang di waru

Dua Garis Biru (2019)

Gambar
ULASAN FILM DUA GARIS BIRU Judul             : Dua Garis Biru Sutradara & Penulis     : Gina S. Noer Produksi         : Starvision Plus Rilis             : 11 Juli 2019 Durasi             : 113 Menit Bahasa             : Indonesia Film Dua Garis Biru beberapa waktu ini banyak menyita perhatian publik karena mengangkat kisah remaja yang hamil di luar nikah. Film ini sangat edukatif, karena mengangkat masalah-masalah yang relevan dengan kehidupan saat ini. Misal tentang hubungan seks remaja, kehamilan dan resikonya, parenting , dan menjadi dewasa. Singkatnya –mungkin–  film ini mengajarkan tentang menjaga diri dan bertanggung jawab, dalam konteks hubungan seks bebas dan menjadi orang tua. Film di mulai dengan kisah cinta Dara dan Bima, sepasang remaja SMA di tahun 2018-an, yang asik dalam pergaulan di dunia yang maju dan terbuka, dengan gambaran remaja-remajanya yang asik dengan Internet, smartphone, atau menggemari budaya pop Korea (hallyu). Pada dunia

KEHILANGAN

Gambar
Sebagai jomblo sejati, gua udah sering banget merasakan kehilangan. Tapi, kenapa tiba-tiba gua bahas kehilangan gini ya? Hmm. Mungkin karena gua sedang merasakan kehilangan (lagi). *** "Lu ngape Lik, kusut bener?" tegur Ars sambil menepuk pundak gua. Gua yang lagi enak-enak melamun sampai kaget. *** Keesokan harinya gua lupa habis ngapain, duit sama hape gua ko hilang. Satu-satunya yang gua inget, gua lagi duduk terus tiba-tiba ditepuk dari belakang. Oh, iya waktu itu sama Ars. Oke, gua akan coba tanya dia. Saat selesai kuliah, gua kembali ketemu Ars. Gua langsung menegur dia, yang sedang asik baca buku. "Cuy, ngapain lu?" sapa gua. "Eh, baca buku aja, apa kabar Lik?" balas dia sembari angkat tangan mengajak tos. Gua pun merespon tangannya untuk tos, sambil menyatakan maksud gua. "Btw, kemarin elu inget ga..." *** Keesokan harinya gua lupa apa yang terjadi. Kali ini tugas UAS gua yang hilang. Gua beneran bingu