Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

SRIKANDI

SRIKANDI* Sudah cukup jauh aku pergi namun rasanya aku harus lebih cepat lagi, jadi kupercepat langkahku. Sementara itu suara derap langkah masih terdengar dekat di belakang, mereka masih mengikutiku. Langkah mereka semakin gaduh seirama dengan langkahku. Sejujurnya aku bingung harus bagaimana, perasaan takut, cemas, dan sedih lengkap jadi satu. Seolah-olah aku hanya berjalan lurus tanpa arah, mengindari sesuatu yang tak kumau. Lalu kulihat ada dua satpam di depan, yang dengan cepat aku tuju. Namun kembali rasa takut itu muncul, aku takut dan bingung, apa yang mesti aku katakana. Suara derap langkah di belakangku hilang, aku semakin kalut. Hingga tiba-tiba mereka sudah menyuslku dan para satpam itu sudah menggiringku. Aku di UGD. *** Semalam aku mimpi buruk. Masalahnya aku lupa tentang apa dan bagaimana, yang aku sadari aku bangun dengan cemas, kaget, dan penuh keringat. Sekarang aku di jalan menuju acara buka bersama teman-teman, Marvy, Sati, Tesi, dan Nadi sudah menunggu di

Khang Parkeeerr

TUKANG PARKIR Krik… Krik… Krik… (bunyi hujan di atas genting) *PLAK! SALAH* Krik… Krik… Krik… (Suara jangkrik di rerumputan terdengar merdu) *asik* Waktu itu, di suatu malam yang tenang dan damai dengan langit penuh awan hitam, beberapa kali guntur terdengar kencang. Lalu lintas macet parah di Pamulang, orang-orang berlalu lalang dari pasar malam, dan tukang ngamen asik minum prutang padahal di depan supir angkot lagi bersitegang. "Sungguh malam yang damai." Kata gua penuh khidmat. "Tolol lu ya?!" Tanya Marvy penuh maki. Gua dan sahabat terbaique –Marvy Sihombing, kelaperan setengah mati, yang satu habis puasa baru buka seadanya –pake gorengan lima, es timun suri dua gelas, dan nasi padang satu bungkus, sedangkan yang satu baru makan tadi siang. "Itu sih namanya gak kelaperan ganteng! Gua gibeng juga nih, Manusia." Jawab Marvy sehabis gua cerita makan apa aja pas buka puasa. Eh, betewe bedewe baswe marhaban ya ramadhan, sekarang su