Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah SMP

#SMP: BALADA ANGKOTERS 3

Huft Tarik nafas dalam-dalam, gua harus siap.     Kriiinggg…. Kringgg… Kringg…. Pakaian udah kriing…. KERING ANJIG TEEET…. TEEEEET…. TETEEEEEET….. *J am pelajaran berakhir, waktunya pulang Gua langsung bergerak begitu mendengar bunyi / Teeet / pertama. Sejak lima menit sebelum bel pelajaran gua udah rapih, buku, pensil, pulpen, bangku, dan meja sudah masuk ke dalam tas. Pokoknya gua duduk manis, semanis susu kental manis (lengket-lengket bikin enek). Kini gua berjalan cepat, Dafi dan Ucup pun sudah di luar kelas. Begitu mata kami bertemu, gua memberi aba-aba dengan mengangguk, dan mereka paham. " Let's go , ayo cepetan jalan jangan sampe ketinggalan, tali sepatu itu belum di iket, topi jangan lupa dipake soalnya panas, Dafi seletingnya gak ada, ternyata celananya terbalik!" = maksud dari anggukan gua. Kami pun berlari, kencang, sekencang komeng kalau parkir. Hari ini kami buru-buru, gak boleh sampe ketinggalan angkot. Hari ini pulang harus naik ang

#SMP: BALADA ANGKOTERS 2

Balada Angkoters 2 Tahun 2010, BSD. Sudah hampir seminggu, kami susah cari angkot. Sisa uang saku yang hanya cukup untuk naik angkot, sering terpaksa kami potong beli minum. Panas dan jenuh saat menanti datangnya angkot selalu menimbulkan haus yang tak bisa kami tahan. Sangking hausnya kadang kami suka berhalusinasi, terutama Ucup. Pernah suatu siang, dia duduk bersadar pagar dengan tatapan kosong mengamati tangannya yang membuka-menutup secara terus menerus seperti orang meremas.  "Ngape lu Cup?" Kata gua khawatir. Dia masih asik melamun, tanpa menggubris pertanyaan gua. Tentunya sebagai teman yang baik dan sangat setia kawan, terutama dengan rekan seperangkotan ini, gua dan Dafi gak tinggal diam dong. Sebagai bentuk simpati atas persahabatan, kami memutuskan untuk pulang duluan, meninggalkan dia sendiri. Hahaha. *** Keesokan harinya ucup masih sama, melamun terus. Ternyata dia belum pulang dari kemarin. Menurut broadcast sms yang harus disebar ke

#SMP: BALADA ANGKOTERS 1

BALADA ANGKOTERS: DITINGGAL Tabik. Tahun 2018 teknologi makin maju dan zaman semakin berkembang. Apapun bisa dijadikan peluang usaha saat ini, salah satunya Ojek. Ojek yang notabene jadi angkutan kelas bawah kini mengalami revitalisasi (anjay bahasa lu, Nyet). Hmm, revitalisasi itu apa ya? (Yah Kamvang dia gak tau ternyata). Intinya berkat ojek onlen, sekarang Ojek jadi modern deh gitu. Ojek sekarang jadi transportasi yang mayoritas digunakan oleh orang-orang karena kepraktisan dan efisiensinya. Sedap . Imbasnya sekarang angkot-angkot jadi kosong. Orang-orang jadi males naik angkot, karena rawan macet dan ugal-ugalan. Padahal waktu gua SMP angkot itu sangat vital, sampai-sampai penumpangnya membeludak. Gua jadi teringat sebuah kisah pada tahun 2010 kala SMP. Waktu itu matahari sedang terik saat gua pulang sekolah. Sudah beberapa hari ini angkot jarang lewat, dan sialnya sekali lewat penuhnya khan maen . Gua, Ucup, dan Rafi harus dengan sangat tidak terpaksa harus menung

#SMP: PERKENALAN LAGI

PERKENALAN LAGI SIAPA AKU DAN TEMAN-TEMANKU DI SMP Tabik. Kehidupan ini terasa semakin berat dan menyesakkan. Apalagi bagi saya, seorang mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra, yang dididik untuk menjadi guru namun dengan beban perkuliahan layaknya jurusan lingustik dan sastra murni. Mengeluh, mengeluh, dan mengeluh, itu-itu saja kerjaan saya. Kenapa jadi pakai “Saya” ya? Memangnya ini chat room Dosen? Ganti-ganti.             Sebentar lagi gua akan menghadapi mata kuliah yang mungkin hampir banyak orang khawatirkan, yaitu Kajian Drama 2. Kajian Drama 2 adalah mata kuliah praktik pementasan drama,alias main teater. Tentu ini hal yang seru dan menyenangkan bagi mereka yang menggemarinya, tapi lain halnya dengan mereka yang berkepribadian tertutup dan membatasi pergaulan sosial, seperti gua ini. Hehehe. Main teater sangat berbanding terbalik dengan menarik diri. Pada beberapa waktu gua tertekan hanya karena memikirkannya, bahkan sampai sekarang. Rasanya ngeri-ngeri seda