Ondel-Ondel dalam Dua Garis Biru (2019)

THE GUARDIANG IN DUA GARIS BIRU MOVIES
SOSOK SANG PELINDUNG DALAM FILM DUA GARIS BIRU



Film Dua Garis Biru adalah film yang bagus. Kisah yang diangkat seakan keluar dari garis kisah-kisah cinta “picisan” yang tengah ramai digarap pasca kesuksesan novel Dilan. Menyaksikan film ini seperti mengisi kekosongan dalam diri yang tidak puas, dengan gambaran hidup percintaan remaja yang “begitu-begitu saja” hampir di setiap film remaja akhir-akhir ini. Namun, film ini menyisakan satu pertanyaan gaib di balik tempurung kepalaku, pertanyaan sepele yang tidak bisa aku hidari setiap memikirkan film yang habis kusaksikan dua kali itu. Pertanyaan itu ialah, “Apa makna dari si Ondel-Ondel dalam kisah itu?”
Hahahaha….
Sepele banget ya, tapi gapapa, ini menarik untuk dibahas, lho. Setidaknya ada beberapa kali sosok ondel-ondel muncul dalam film Dua Garis Biru (Kalau salah tolong koreksi ya di kolom komentar). Pertama di bagian awal, saat Bima, Dara, dan teman-temannya makan kerang di warung pinggir jalan, Ondel-ondel itu hadir bersama segerombolan anak-anak sebagai pengamen jalanan. Kedua di bagian tengah cerita saat Bima meminta bantuan Si Pong (yang merupakan nama dari seseorang di balik boneka Ondel-Ondel) untuk meminjam uang hasil mengamen. Ketiga, saat Dara diusir dan harus tinggal di rumah Bima, ada Si Ipong yang muncul lalu memanggil Bima (secara tidak langsung juga bisa disebut menyambut Dara di kampung tersebut). Keempat, Ondel-ondel muncul dalam bayangan Dara ketika ia sedang berselisih paham dengan Bima, dan ternyata ondel-ondel di dalam bayangan Dara itu ialah Bima. Nah, itu dia beberapa momen munculnya si Ondel-Ondel dalam film Dua Gari Biru.
Untuk menjawab pertanyaan di awal tadi, ternyata ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dulu. Pertama, “Kenapa ada ondel-ondel?”; Kedua, “Kenapa sosok asli Si Pong tidak dimunculkan?”; Ketiga,  “Kenapa Si Pong membantu Bima?”; dan Terakhir “Kenapa Bima yang jadi ondel-ondel dalam bayangan Dara?”

Kembali lagi pada pertanyaan seputar misteri dari sosok Ondel-Ondel dalam film Dua Garis Biru, sudah ada banyak asumsi dan pendapat orang terkait hal tersebut. Misal, Ondel-Ondel adalah representasi dari orang yang masa depannya suram karena menjadi pengamen ondel-ondel; atau Ondel-Ondel perempuan (Si Pong) adalah gambaran dari ibu yang mengandung seorang anak, karena di dalam boneka terdapat manusia juga. Opini tersebut saya ambil dari twitternya @uglyhyp yang lagi ramai juga, berikut pranala baliknya: https://twitter.com/uglyhyp/status/1151864939679584256?s=20 .

Nah, dari situ, tulisan ini mau menambahkan sedikit, perspektif yang berbeda dari opini tersebut. Ulasan kali ini dilandaskan pada kebudayaan yang diangkat dari film Dua Garis Biru, tapi analisisnya sederhana saja. Analisisnya bersifat seru-seruan sambil tetap fokus untuk membongkar sosok ondel-ondel dalam film tersebut. Rujukannya bukan dari buku-buku, namun hanya diambil dari internet-internet saja (karena malas aja, mau yang lebih instant kali ini).



“Kenapa ada ondel-ondel?”
Jawabannya jelas karena latar tempat cerita Dua Garis Biru ialah kota Jakarta dan sekitarnya. Buktinya spesifiknya ialah, dialog ayah Dara saat di kedai makanan tempat Bima bekerja. Saat itu ayahnya menyebutkan nama, “Lebak Bulus”. Selain itu, bukti latar secara jelas juga muncul di squance Dara melahirkan Adam (anak Dara dan Bima). Saat melahirkan terjadi pendarahan parah yang menyebabkan Dara harus menjalani operasi pengangkatan Rahim. Sebelum operasi tersebut dilakukan, Bima harus mengisi formulir tertentu, dan data yang ada di dalam formulir tersebut menunjukan alamat rumah Dara ialah “Bintaro”. Berdasarkan dua bukti itu maka latar film ini ialah di Jakarta, lebih spesifik lagi yaitu di Jakarta Selatan. Sebagaimana yang kita tahu juga bahwa Jakarta ialah daerah yang ditempati oleh suku Betawi dengan budaya Betawinya juga. Ondel-ondel sendiri ialah boneka khas kebudayaan Betawi, dengan demikian ondel-ondel hadir sebagai pengukuh kebudayaan yang diangkat dalam kisah ini, yaitu Betawi.
Kalau kamu nanya kenapa kebudayaan Betawi, nanti pembahasannya malah makin meluas, jadi kita cukupkan sampai situ aja.

“Kenapa sosok asli Si Pong tidak dimunculkan?”
Sosok asli pong tidak dimunculkan, karena ini persoalan budaya. Tidak ada budaya yang mengizinkan hamil di luar nikah, namun secara personal atau individu-individu mungkin saja ada orang yang bisa menerima hamil di luar nikah. Kebudayaan sangat ketat dengan sistem nilai dan norma yang sudah dibangun dan dipelihara sejak dahulu kala, dan karena itu sosok Pong tidak dimunculkan namun hanya sang Ondel-Ondel yang dipertahankan. Buktinya, ialah tekanan batin dari masyarakat kepada Bima, Dara, dan keluarga mereka, kebudayaan yang dimunculkan melalui masyarakat kampung yang bergunjing, atau pihak sekolah yang mendepak mereka dari sekolah.

“Kenapa Si Pong membantu Bima?”
Ondel-Ondel adalah simbol leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Sebelum menjadi pertunjukan, Ondel-ondel dipercaya berfungsi sebagai penolak bala dan gangguan roh jahat yang bergentayangan. Penjelasan terkait ondel-ondel itu diambil dari situs Indonesia Kaya, dengan judul artikel “Ondel-Ondel”, berikut adalah pranala balik ke halaman Indonesia Kaya: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/ondel-ondel . Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat landasan ide kenapa Si Pong membantu Bima, hal itu merujuk pada keyakinan masyarakat Betawi asli, bahwa Ondel-Ondel adalah sosok penolong mereka. Ondel-oden dan Bima adalah representasi kepercayaan dan kekuatan masyarakat Betawi dalam memegang kebudayannya.

“Kenapa Bima yang jadi ondel-ondel dalam bayangan Dara?”
Jawaban pertanyaan ini merujuk pada pertanyaan sebelumnya, yang mana ondel-ondel adalah simbol penolong dalam masyarakat Betawi. Pada bayangan Dara, Bima menjadi Ondel-Ondel tidak lain karena Bima adalah ayah dari anak yang dikandungnya. Bima adalah pelindung, penolong, dan orang yang paling tepat untuk bertanggung jawab mengurus Adam. Buktinya, setelah momen Dara membayangkan hal itu, ia bersikeras meminta agar anaknya tidak jadi diserahkan pada Paman dan Tantenya. Akhirnya, Adam diserahkan kepada Bima selaku ayahnya.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa makna Ondel-Ondel dalam film Dua Garis Biru ialah sebagai representasi kepercayaan, kekentalan, dan kekuatan kebudayaan masyarakat Betawi pada leluhurnya. Leluhurnya hadir dalam sosok Ondel-Ondel untuk menjaga melindungi, dan membantu anak, cucu, dan seluruh generasinya dari segala macam bala. Tidak heran jika ondel-ondel dalam film tersebut muncul sebagai sosok penolong dan sosok bayangan peting dari sang tokoh utama. Demikian yang dapat saya bagikan, bahwa Ondel-Ondel adalah The Guardian dari Bima, Dara, dan Adam.

Komentar

  1. wahh seperti itu ternyata, terima kasih atas penjelasannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, ini cuma interpretasi saya aja. Sekadar menambahkan apa yang udah banyak beredar aja, hehe.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Yuhu, terima kasih kembali sudah mampir ke sini.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. maaf ka saya di hack tadi, bagus kok kak makasih buat penjelasannya <3

      Hapus
    2. itu bukan saya kak, suwer!

      Hapus
    3. boong u w di lebak bulus g ada

      Hapus
    4. ga kak, saya di jakarta barat kok!1!!!1

      Hapus
    5. analisis asal cuih
      w msh lebih bagus
      duar

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVEI KKN

KEHILANGAN