Postingan

Menampilkan postingan dengan label Penelitian sederhana

Zaman Transisi dan Arah Zaman Baru dalam Novel Belenggu

  Zaman Transisi dan Arah Zaman Baru dalam Novel Belenggu Oleh Malik QIlam Literature is an expression of society. Kalimat yang berarti “sastra adalah ekspresi masyarakat” tersebut memiliki makna bahwa sastra berasal dari masyarakat dan kembali untuk masyarakat.   Sastra menjadi ekspresi dari apa yang dirasakan seorang pengarag –sebagai anggota dari masyarakat, kemudian sastra kembali diserap (dibaca) oleh masyarakat. Dengan demikian sastra mencerminkan dan mengeskpresikan hidup dalam masyarakat. Sastra melalui pendekatan sosiologi dipandang sebagai dokumentasi sosial. Seniman dalam sastra menyampaikan sebuah kisah yang di dalamnya mengandung kebenaran sejarah dan sosial, namun bukan berarti sastra mencerminkan situasi sosial (pada waktu tertentu) secara tepat. Sastra tidak mampu menangkap sekaligus mengungkapkan kebenaran sejarah secara lengkap dan sempurna, karena sastra terikat pada konteks. Oleh karena itu sastra hanya berisi intisari dan ringkasan dari sebuah sejarah. Sal

Sastra dan Pemikiran (Wellek & Warren)

  RINGKASAN BACAAN SASTRA DAN PEMIKIRAN Terdapat berbagai cara untuk menjabarkan hubungan sastra dengan pemikiran/filsafat. Sastra sering dilihat sebagai suatu filsafat atau sebagai pemikiran yang terbungkus dalam bentuk khusus, Jadi, sastra dianalisis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran hebat. [1] Hal inilah yang menjadi perdebatan para ilmuwan, apakah didalam karya sastra terdapat kandungan filsafat?. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren bahwa terdapat kandungan filsasat didalam karya sastra. Namun, karya sastra tidak bisa disebut sebagai ilmu filsafat. George Boas didalam ceramahnya “Philosophy and Poetry”, mengeluarkan pandangan yang meragukan kandungan filsafat pada karya sastra. ... pemikiran dalam puisi biasanya basi, dan sering kali salah, dan tidak ada orang di atas enam belas tahun yang menganggap puisi bernilai karena isinya. [2] Boas juga menyatakan bahwa orang terlalu melebih-lebihkan kadar ilmiah puisi (tampaknya yang dimaksud Boas disini adalah puisi lirik)

Diskusi Kajian Sastra: Mimesis, Pragmatis, Objektif (DUDODIT)

  Diskusi kajian sastra: mimesis, pragmatis, objektif Oleh-oleh Malik buat temen-temen DUDODIT  (sebuah materi remeh-temeh tentang bagaimana cara melihat karya sastra) Pendekatan Mimesis Pendekatan Mimesis adalah telaah sastra dengan memperhatikan hubungan sastra dengan dunia nyata. Abram berpendapat bahwa, pendekatan mimesis merupakan pendekatan estetis yang paling primitif. [1] Istilah mimetic berasal dari bahasa Yunani, mimesis, yang sejak dahulu dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan hubungan antara karya seni dan kenyataan ( reality ). [2] Mimesis merupakan sebuah teori sastra yang berasal dari Plato dan Aristoteles. Plato berpendapat bahwa, sastra, seni, hanya merupakan peniruan, peneladanan, atau pencerminan dari kenyataan. [3] Aristoteles berpendapat bahwa seni merupakan katharsis (ungkapan jiwa), seni merupakan kontraksi, perpaduan yang berdasarkan unsur-unsur dunia nyata, mencerahi segi dunia nyata tersebut. [4] Plato dan Aristoteles sama-sama mengatakan bah

Fokalisasi dalam Sastra

[...] Sebuah catatan perkuliahan Teori Sastra di 2017. Peristiwa-peristiwa dalam cerita selalu disampaikan berdasarkan visi (pandangan) tertentu oleh juru cerita. Sajian cerita atas pandangan tersebut dinamakan fokalisasi Namun ada juga juru cerita yang bercerita menggunakan pandangan umum tanpa memberikan komentar dan tafsiran implisit.   Pandangan yang digunakan dalam sebuah fokalisasi disebut fokalisator. Juru cerita dan tokoh merupakan fokalisator di sebuah cerita, juru cerita sebagai primer-fokalisator serta tokoh sebagai sekunder-fokalisator . Fokalisasi yang terikat pada satu tokoh akan membuat cerita menjadi sempit dan subyektif, sedangkan fokalisasi yang terjadi bergantian akan memberikan gambaran yang luas dan netral. Ada beberapa tingkat fokalisasi pertama ungkapan langsung juru cerita, kedua tindakan tokoh, dan ketiga pengamatan psikologis tokoh. Namun dalam beberapa kasus, fokalisasi dan fokalisatornya menjadi sulit ditemukan. Untuk itu kita perlu memperhatikan: kalimat s

Ulasan Syair Sinar Gemala Mestika Alam

  Ulasan Syair Sinar Gemala Mestika Alam Syair Sinar gemala Mestika Alam adalah syair terjemahan oleh Raja Ali Haji yang mengisahkan perjalanan hidup rasulullah SAW. Kisahnya dimulai dari kehidupan Abdullah dan Aminah, orangtua Rasul saat usia kandungan. kemudian berlanjut menceritakan masa kecil hingga masa remaja rasul yang penuh dengan keajaiban. sekilas juga menceritakan kisah cinta Sitti Khadijah dan Rasulullah, namun hanya sebatas dan sangat minim karena kisah cinta Rasul dan Sitti Khadijah bukan fokus utama syair ini. secara mendalam syair ini membahas kenabian Muhammad, mulai dari keajaiban-kejaiban, wahyu, dan perintah Allah pada rasul untuk mendirikan agama. dalam syair ini juga menjelaskan perpindahan rasul ke madinah, kemenangan muslim dalam berbagai perang. kemudian perkembangan islam saat itu yang membuatnya menjadi agama kekal sampai saat ini. di dalam syair ini juga terdapat pesan dari Raja Ali haji kepada para pembacanya untuk membeli syair in dan menyebarkannya ka