Postingan

We are Going to JakCloth

Hari ini Berangkat sekolah dan gua baru aja masuk ke kelas yang kemudian melihat Widya, dan kawan-kawan datang menghampiri. “Malik Jakcloth yukkk?” teriak Anggi. “Iya lik Jakcloth yuk hari sabtu?” ajak Widya. “Ada Raisa juga lik.” Tambah Anggi “Ko gua gak di ajak nggi?” jawab Marvy. “Ngapin lu di ajak emang punya duit?” balas Widya. “Ais SHONGONG banget lu.” Bales Marvy. “Ayuk lu juga ikut Yan?” ajak Cedai. “Kapan sih emang?” jawab RYan. “Sabtu, yuk Yan?” balas Cedai. “Ngapain?” tanya gua. “Ya belanja lah.” Jawab Cedai ketus. “Kita mah duduk-duduk aja lik, biarin dia mah belanja sendiri.” Tambah Anggi. “Nah gua suka nih.” Balas Marvy. “Iya kita nonton stage musiknya aja lik.’ Tambah Widya. “yaudah, gua ikut kalo gitu.” Balas gua.                 Akhirnya kami pun jadi berangkat ke jakarta clothing di senaYan, Yang katanya event big sale akhir tahun. Walau pun big saletetep aja gua dateng gak belanja, dan saYangnya Marvy tidak bisa ikut gak tau kenap

Jones dan H*mo

“Kring... Kring.. Kring...” suara bel (walau sebenernya bel waskito lebih mirip musik odong-odong). “Ya besok tugasnya di kumpulkan ya jangan lupa.” Kata guru gua.                 Tidak ada lagi hal yang menyenangkan selain pulang sekolah, tidak ada nego tidak ada ragu seperti biasa gua langsung melangkah keluar. Beranjak menuju parkiran menemui motor yang terpaksa gua akui punya gua. “Lik tunggu dulu ya sebentar? Yunus mau nembak cewek.” Ujar Galih. Sebenarnya gua agak kaget, tapi yasudahlah gua gak terlalu peduli “Oh yaudah slow aja.” “Lik yuk langsung pulang?” ujar Yunus yang baru saja datang. “Eh apaan luh yono, nggak.” balas Galih. “Jangan mau lik biarin dia nembak dulu lik, gua pengen tau.” Tambah indra yang datang sama yunus. “Yaudah silahkan.” Kata gua.                 Hari ini Yunus rencananya mau nembak cewek, udah lama dia kenal sama dia. “udah kenal berapa lama Nus luh?” tanya gua penasaran. “baru kemaren.” Jawab yunus.                 GILA lama

Nostalgila dan Cinta

“Huft ...” Menghela napas. “Disini lagi kita?” mencoba berbicara sendiri. “Udah lama gak kesini?” “Banyak yang berubah disini.” “Kapan gua terakhir kali kesini?” “1 tahun yang lalu mungkin.”“Lama juga ya?”“Hmm...” Beberapa hari ini gua bener-bener sial rasanya, untuk menghindari kesialan lagi sepertinya gua butuh refreshing diri. Dan ada sebuah tempat yang biasa menjadi tempat gua untuk membersihkan pikiran, tempatnya gak jauh tapi luar biasa. Udah lama gua gak kesini lagi dulu tempat ini masih penuh ilalang-ilalang, gua ingat ketika datang seolah ilalang-ilalang tersebut melambai kan tangannya tertiup angin. Ini tempat yang bagus tapi sayang banyak orang yang gak sadar sama tempat ini, alhasil di sudut tempat ini malah jadi tempat penambangan dan pembuangan sampah. Dulu tempat ini masih bersih gua sering main ke sini sama temen-temen, sama adik gua, sama mantan. “Rasanya pengen muter waktu.” Ujar ku sendiri. “Mana bisa muter waktu?” Balas seseorang.                 T

Gara-gara Slot Machine

Gambar
Slot Machine “Eh liat deh, Ryan upload foto sama pacarnya.” “Mana-mana coba liat?” “Ciee jones-nya ketauan.” “Taek.” Hari ini mungkin menjadi hari yang mengenaskan buat gua, dan parahnya semua ini berawal dari jam istirahat kedua di sekolah. “Eh lik gak ke kantin lu?” tanya Marvy. “Nggak.” Nggak punya duit maksudnya. “Nggak punya duit maksudnya? Hahaha.” Sambil membuka dompet yang menggembung. “Sial nih anak, songong banget.” Ngomong dalam hati.                 Namanya Marvy Rumate, temen gua yang satu ini paling kaya, paling ganteng, paling banyak fans-nya di sekolah, pokoknya kepopuleran dia tuh peringkat no.2 setelah gua, tapi Cuma satu masalahnya “itu semua bohong”.   Dia gak lebih dari jomblo kere, tukang ngeceng, dan jago ngomong. “Yaudah kantin yuk?” “Ngapain?” Tanya gua menantang. “Duduk-dudk aja.” *shock   “Bangsat luh vy ...” ngomong sendiri. “Masa duduk-duduk doang?” tanya Adi (teman gua yang lainnya) yang kebetulan ada di situ.