Si Kelelawar Ghotam dan Dua Pelakonnya

SI KELELAWAR GHOTAM DAN DUA PELAKONNYA
Sebuah analisis sederhana tentang perbandingan tokoh Batman versi Christian Bale dan Ben Affleck
Malik Qilam*



Tiga minggu terakhir saya menghabiskan sebagian waktu untuk mengkoleksi dan menyaksikan film Trilogi Batman versi Christian Bale. Awalnya saya hanya sekadar penasaran ketika seorang dosen saya memberikan komentar pasca nonton Avengers: Endgame kemarin. "Film superhero yang saya suka itu cuma Batman dan Iron Man, Lik!" katanya tiba-tiba. Menurutnya kedua film tersebut punya cerita yang jelas, serta kemampuan yang masih berada di nalar manusia, yang mana Batman dan Ironman basically sama-sama manusia biasa yang meningkatkan kemampuan dengan latihan dan teknologi. Untuk itu, saya setuju.
Pecakapan kemudian berlanjut pada keluhan dan pujian kepada para aktor pemeran kedua tokoh tersebut. tokoh Ironman jelas hanya diperankan oleh RDJ sejak debutnya di 2008-2019, namun Batman yang dirumorkan akan mendapat pemeran barunya 2019 ini, setidaknya sudah diperankan oleh dua orang berbeda. Siapa lagi kalau bukan Christian Bale dan Ben Affleck. Dosen saya itu berpendapat bahwa Bale memerankan Batman lebih baik dari pada Ben, sementara saya berpendapat sebaliknya.
Sederhana saja saya berpendapat secara sekilas bahwa Ben memerankan Batman yang sudah jaya, dengan gadget yang canggih dan pertarungan yang melebihi Batman versi Bale. Begitupun dari segi fisik Ben juga sangat menunjang tokon Batman yang besar dan seram. Dosen saya lebih berorientasi pada cerita sehingga baginya Bale masih lebih baik. Huft, capek juga yang ngetik. Berdasarkan obrolan sederhana itu di tulisan ini saya tertarik untuk mengurai perbandingan Batman versi Bale dan Ben dengan membaginya pada perbandingan kisah, tokoh, sutradara dan aktor.



KISAH
Saya bisa bilang kalau kisah Batman versi Bale terbaik (sebanyak film batman yang saya tonton, which is I have forgotten), ya kalau tidak bisa dibilang terbaik mungkin paling berkesan (y). Bale memainkan tiga film Batman yang menunjukan alur utama kisah Batman: Kelahiran, Puncak Perjuangan, dan Akhir dari Batman. Secara sekilas saya bisa lihat keistimewaan film Batman versi Bale, Bale mendapatkan set-up tokoh yang lengkap dan kuat.
Saya mendapatkan perkenalan tentang sosok Bruce Wayne yang memiliki dendam kesumat pada penjahat yang membunuh kedua orang tuanya dulu. Kesadarannya bahwa penjahat itu hanyalah kaki tangan dari kejahatan yang lebih besar membuat Bruce Wayne merubah pandangannya untuk membalas dendam pada semua kejahatan di kota Ghotam. Bruce dalam perjalanannya memahami dunia kejahatan bertemu dan dididik oleh Ras Ah'Gul, kelompok kegelapan yang ternyata dahulu membunuh ayahnya. Bruce pun memberontak dan membantai Ras Ah'Gul, lalu Dia berjuang sendirian melawan sosok Joker yang berhasil mengadu domba seluruh kota dan membuat kekasih Batman terbunuh, hingga menyelamatkan kota Ghotam dari sosok Miranda dan Bane putra-putri kegelapan yang ingin membalas kematian Ras Ah'gul. Intinya, Bale di sini mendapatkan porsi yang mewah dalam memerankan tokoh Batman. Selama beberapa tahun penayangan tiap sequel film, didukung dengan pengembangan cerita yang serius penonton pun menjadi terbiasa dengan sang tokoh. Hingga akhirnya terciptalah sosok Batman versi Bale dengan kisah serius dan gelap yang nikmat disaksikan oleh penonton dewasa.
Berbeda dengan Bale, Ben memiliki beban tokoh yang berat. Karena mau tidak mau, Ben Affleck harus membawakan ulang tokoh Batman yang sejak 2005 hingga 2012 dibangun sedemikian rupa. Kisah Batman Ben adalah lanjutan kisah Batman Bale, Ben tidak mendapatkan kesempatan berkenalan, Batman versi Ben tiba-tiba sudah harus berhadapan melawan sosok Superman yang over power. Tanpa mengetahui motif apa yang dibawa Bruce menjadi Batman, situasi di kota Ghotam sudah tidak darurat kejahatan lagi, hal ini terlihat dari: bagaimana Bruce lebih santai untuk bolak-balik kota Ghotam-Metropolis mencari informasi tentang Superman. Ya, dalam film Batman V Superman (Dawn Of Justice) saya tidak melihat ada Ras Ah'Gul, aliansi mafia, atau sosok Joker, yang ada hanya Batman fokus mengejar Superman sebagai ancaman. Sedangkan dalam film Justice League , Batman pun sudah fokus untuk menyelamatkan dunia dari ancaman makhluk asing. Intinya lagi, Batman versi Ben Affleck ini berada dalam situasi serba buru-buru, yang mana perkenalan dan konflik bergerak bersamaan sehingga perhatian penonton terpecah menjadi dua, penokohan dan konflik, sementara konfliknya lebih besar daripada penokohannya. Akhirnya tokoh Batman versi Ben terasa lahir premature, karena tidak mendapatkan porsi yang cukup untuk memperkenalkan diri padahal konflik yang dihadapinya lebih besar dari pada Batman versi Bale.


TOKOH
Ada perbedaan yang cukup signifikan dari tokoh Batman versi Bale dan tokoh Batman versi Ben. Perbedaan ini saya kategorikan menjati personalitas, skills (kemampuan), dan sumber daya. Personalitas yaitu tentang karateristik dan psikologis tokoh Bruce Wayne. Skills yaitu tentang kemapuan-kemampuan yang dimiliki Bruce Wayne. Sumber daya ialah segala hal penunjang tokoh Burce Wayne sebagai Batman.
Personalitas
Personalitas Batman Bale dan Ben cukup berbeda, yang mana versi Bale lebih kelam dan versi Ben tidak. Batman Bale lahir dari kesedihan, dendam, dan kekecewaan Bruce atas ketidakadilan hidup. Perpaduan seluruh perasaan itu membentuk amarah yang menjadikan Batman versi Bale lebih terasa "greget". Pemaparan masalah psikologis yang banyak pun mampu membuat penonton merasa lebih simpati pada sang tokoh.
Bruce Wayne dalam versi Bale memiliki sifat pendendam, pemarah, dan ceroboh. Pendendam terlihat dari niatnya membunuh para penjahat yang menyababkan orang tuanya mati. Pemarah terlihat dari mudahnya ia terpancing perkataan Joker, dan ceroboh ketika Ia nekat mendatangi Bane. Meskipun keras kepala, pada akhirnya Bruce (versi Bale) adalah orang yang mau belajar, sehingga walau terlambat ia bisa memahami dan menyelesaikan sendiri segala masalah yang ada. Namun tetap mengorbankan orang-orang tersayang.
Batman Ben tidak dilahirkan, ia sudah lahir dan besar. Batman yang sudah kawakan menangkap para penjahat di Ghotam, Batman yang sudah matang dan menjadi simbol ketakutan –penekan kejahatan di Ghotam. Hal ini terlihat dari keadaan sosial, pada sequences adegan yang membicarakan tentang Batman (lihat bagian Klark mencari info Batman, tanggapan polisi, keluarga penjahat, dan Koran kota memperlihatkan bagaimana sosok Batman ditakuti penjahat dan orang biasa). Sebaliknya kita melihat Batman yang marah dan merasa terancam dengan Superman.
Bruce Wayne/Batman dalam versi Ben memiliki sifat posesif, gelisah, ambisuis, dan ceroboh. Posesifnya Bruce terlihat dari amarahnya, saat pertarungan Superman mejatuhkan banya korban, terutama pegawainya, atas dasar itu Bruce memandang Superman sebagai ancaman bagi ketenangan (yang mungkin dia rasa capek-capek dia perjuangkan). Rasa bersalah atas kematian para pegawainya membuat Bruce jadi gelisah akan kekuatan Superman yang super besar, dengan ambisinya ia pun menjadi ceroboh, memusuhi dan memerangi Supermen. Berbeda dengan versi Bale, Bruce versi Ben tidak bisa menyadari kesalahannya sendiri, tapi orang lain lah yang menyadarkannya (dalam film BvS yaitu Superman dan Louis Lane).
Berdasarkan demikian terlihat bahwa personalitas tokoh Bruce Wayne/Batman versi Christian Bale lebih baik dari pada Ben Affleck. Karena meskipun sama-sama keras kepala dan ambisuis, very Bale masih mampu menekan ego ketimbang versi Ben.
Skills
Pada bagian skills keduanya secara keseluruhan memiliki skill yang sama, yaitu cerdas, teknisi, dan ahli bertarung. Yang ingin saya soroti di sini lebih pada perbedaan skill bela diri keduanya. Gaya bertarung Batman versi Bale terasa monoton dan rapi. Monoton karena pada perkelahian one by one terlihat jelas teknik yang sama dan tidak berubah (lihat pertarungan-pertarungan Batman vs Ras Ah'gul dan Batman vs Bane, sisanya perhatikan pertarungan dengan penjahat-penjahat kelas teri). Gaya bertarung rapi di sini maksudnya gaya bertarung yang terlihat dibuat-buat dan cari aman, sesekali terlihat pukulan-pukulannya pelan atau bahkan meleset dari sasaran.
Batman Ben dengan tubuh yang super kekar dan besar memiliki gaya bertarung yang brutal, hal ini bisa dilihat pada saat penyelamatan Martha (ibu superman). Pertarungan Batman terlihat sangat sadis dan kuat, pukulan dan serangannya terlihat sungguh-sungguh dan meyakinkan. Hal ini membuat Batman jadi lebih greget dan ganas. Sehingga bisa saya katakana sosok Batman versi Ben Affleck lebih kuat dan ganas.
Sumber Daya
Sumber daya yang saya maksud ialah segala hal penunjang aksi kedua Batman. Sumber daya ini dibagi menjadi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Pada Batman versi Bale pendukungnya yaitu Alfred, Gordon, Rachel. Sedangkan pada Batman versi Bale pendukungnya hanya Alfred seorang diri. Namun keduanya punya sumber daya lain yang sama yaitu teknologi mutakhir dan uang.


SUTRADARA DAN AKTORNYA

"Hohoho…. Batsy… Batsy… Batsy…"
Setiap versi Batman tentu diperankan dan disutradarai oleh orang yang berbeda. Pada bagian ini saya akan coba melihat bagaimana pemeran dan pemain memandang masing-masing Batman yang digarapnya. Batman yang pertama dibahas ialah Trilogi Dark Knight yang disutradari oleh Christhoper Nolan, dan diperankan oleh Christian Bale. Batman kedua yang dibahas ialah BvS dan Justice League yang disutradari oleh Zack Snyder, dan diperankan oleh Ben Affleck.
Batman versi Nolan dan Bale adalah kisah Batman yang diperlakukan secara serius dan filosofis. Film ini tidak menargetkan pasar anak-anak, melainkan orang dewasa. Baik sutradara dan aktornya sama-sama sepakat untuk mengedepankan masalah yang lebih besar dari ketenaran tokohnya sendiri, yaitu konsep Batman simbol perlawanan kejahatan. Alhasil film ini bisa dikatakan sukses menampilkan kisah kompleksitas psikologi dan Identitas Batman, yang renyah dinikmati penonton Dewasa
Sedangkan Batman versi Snyder dan Afflec hanya sebagai tokoh pendukung dalam kisah Superman. Snyder yang mengemban tanggung jawab dalam menyajikan kisah perselisihan Batman dan Superman, memfokuskan diri pada isu-isu yang meliputi Superman saja. Sosok Batman pun dirancang sedemikian rupa agar bisa setara dengan sosok Superman.

Nolan dan Bale
Christhoper Edward Nolan –lahir 30 Juli 1970 di London, adalah seorang penulis, produser, dan sutradara. Nolan adalah sutradara sukses yang dinilai paling berpengaruh di era ke-21, film-filmnya identik dengan konsep filosofis, sosiologis dan etis yang mengeksplorasi moral manusia, konstruksi waktu, memori dan identitas manusia (Wikipedia). Kisah superhero bagi Nolan adalah bentuk upaya untuk mengisi kekurangan manusia, layaknya kisah-kisah mitologi yunani. Begitupun Batman, dia adalah kisah yang bisa diseriuskan, dia bukan dewa atau alien, tapi dia hanya seorang manusia."Batman is more like Hercules: he's a human being, very flawed, and bridges the divide." tutur Nolan tentang kisah Batman.
Berdasarkan tuturannya tersebut terlihat bahwa Nolan hendak membawa cerita Batman dengan lebih serius. Pada kesempatan lain Nolan menjelaskan bahwa film Batman buatannya adalah persis seperti yang dia mau, dia telah membuka dan menutup filmnya dengan rapi dan tanpa rasa takut. Baginya para penggemar tidak perlu takut terhadap perubahan aktor dalam pembuatan film ini selanjutnya, karena sejak penggarapan film Ia tidak berorientasi pada ketenaran sang tokohnya namun kepada gagasan yang dibawanya, yaitu tentang simbol perlawanan kejahatan. Nolan mengatakan bahwa, "Batman was not important as a man, he's more than that. He's a symbol, and the symbol lives on".
Karakter Batman sendiri menurut Nolan adalah tokoh yang rumit, dan ia yakin kalau Bale mampu memerankannya. "Batman is marvelously complex character –somebody who has absolute charm and then, just like that, can turn it into ice-cold ruthlessness. There are very few actors who can do that, and Christian is one of them." Berdasarkan itu terpilihlah Bale sebagai aktor Batman dalam Trilogy Batman arahan Nolan. Bale si aktor profesional yang saya juluki "Unrecognizable Bale".
Christian Charles Philip Bale adalah aktor kawakan yang lahir 30 Januari 1974 di Wales. Ia terkenal sebagai aktor yang secara ekstrim merubah penampilan tubuhnya untuk mendalami setiap karakter yang dimainkan. Ia tidak ingin terikat (baca: terkenal) pada satu karakter film, ia ingin orang-orang menyukai tokohnya bukan dirinya. Begitupun dalam karakter Batman ini.
Batman bagi Bale adalah sosok yang mengagumkan dengan segala kompleksitas psikologi yang dimilikinya. "He's a messed-up individual, as well. He's got all sort of issues. He's just as twisted and messed-up as the villains he's fighting, and that's part of the beauty of the whole story." Tuturnya terkait karakter Batman yang diperankannya. Meskipun ia bukan penggemar Batman, namun Bale mau memerankannya, "I heard they were doing some low-budget Batman not aimed at kids and I was tantalized."
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Batman versi Nolan dan Bale adalah Batman versi serius yang ditujukan bagi penikmat dewasa. Kisah Batman yang mengangkat gagasan Batman sebagai simbol, sangat mendalam dan filosofis. Film Batman yang tidak menargetkan pasar anak-anak. Film yang digarap secara professional dengan meminimalisir penggunaan CGI dan menggunakan teknik konvensional, karena tidak fokus pada visual melainkan isi.

Snyder dan Affleck
Zachary Edward (Zack) Snyder –lahir 1 maret 1966 di  USA, adalah sutradara, penulis, dan produser ternama di Holywood. Ia terkenal handal dalam menggarap film-film aksi dan sains fiksi, selain itu ia juga teman dekat Nolan. Berbeda dengan Nolan yang membawakan kisah asli dan segala permasalahan individu Batman, Synder mengemban tanggung jawab untuk menggarap kisah perselisihan Batman dan Superman. Pada kisah ini Snyder lebih memfokuskan kisah pada permasalahan Superman sebagai makhluk terkuat di bumi. Superman bagi Snyder penuh dengan tanda tanya, sebagai anak adopsi yang coba membuat bumi menjadi rumahnya. "What's his purpose, what is he supposed to do, how is he supposed to be?" katanya.
Dapat dilihat bahwa Snyder cenderung lebih berorientasi pada masalah-masalah Identias Superman, bukan Batman. Batman hadir sebagai rival sekaligus tokoh pendukung dalam pengangkatan masalah superman. Zack berkata bahwa yang terpenting dari batmannya adalah bertubuh super besar, bahkan lebih besar dari superman. "His strength is not through armor and gadgets, he's basically a tower of muscle."  Hal ini bisa disadari sebagai upaya Synder mengimbangi sosok Superman, untuk itu pihak produksi melihat Ben Affleck sebagai tokoh pertama yang harus dijadikan pemeran Batman versinya.
Benjamin Geza Affleck-Boldt adalah aktor kelahiran California pada 15 Agustus 1972. Sejujurnya tidak banyak komentar yang disampaikan Ben Affleck terkait Batman yang diperankannya, selain rasa heran dan tidak percaya. Sebenarnya cukup banyak gendre film aksi yang pernah dimainkan oleh Ben, namun ia sangat ragu dengan tawaran sebagai Batman ini. Ben mau mengambil peran tersebut setelah Snyder berhasil meyakinkannya, bahwa Ia sangat sesuai dengan visi dan konsep Batman yang direncakan.
Dengan demikian berdasarkan segala macam uraian di atas –yang mungkin memabukkan, saya simpulkan bahwa Batman versi Christian Bale lebih baik dari pada Batman versi Ben Affleck. Saya mesti mengakui bahwa saya setuju dengan dosen saya. Batman Bale digarap dengan serius, baik dalam segini pemilihan aktor maupun mengembangan kisah. Sedangkan Batman versi Ben, meskipun di awal saya akui bahwa fisik Batman Ben dan karakternya lebih mirip dengan Batman di komik (yang saya tahu, haha) serta pergelutannya lebih besar dari pada Batman Bale, ternyata secara keseluruhan bisa dibilang payah, pengembangan tokohnya terasa buru-buru dan dipaksakan, di dalam kisah pun mendapat porsi yang kurang penting meskipun lebih sering muncul ketimbang Superman.

(*) Mahasiswa PBSI UIN JKT yang suka nyamar jadi anak SMA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ondel-Ondel dalam Dua Garis Biru (2019)

SURVEI KKN

KEHILANGAN